"Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu."Orang arif jika merasa lapang, lebih kuatir (takut) dari pada jika berada dalam kesempitan, dan tidak dapat tegak dibatas-batas adab dalam keadaan lapang itu kecuali sedikit sekali.
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata:
"Kami di uji dengan kesukaran, maka kami tahan sabar, tetapi ketika diuji dengan kesenangan (kelapangan) hampir tidak sabar (tahan).Abu hasan Assyazily ra berkata:
Risau hati dan Riang hati selalu silih berganti dalam perasaan tiap hamba, bagaikan silih bergantinya siang dan malam.Sebab risau hati itu salah satunya dari tiga : Karena Dosa, Kehilangan dunia, Dihina orang.
Jika merasa berdosa harus segera bertaubat
Jika kehilangan dunia harus rela dan menyerahkannya pada hukum Allah
jika dihina orang harus sabar dan jangan sampai kita menganiaya, merugikan orang lain.
Dan apabila risau hati tidak diketahui sebabnya, maka harus tenang, tawakal pada Allah, Insya Allah tidak lama akan sirna masa gelap berganti terang. Adakalanya terang bintang yaitu ILMU atau sinar rembulan yaitu TAUHID atau sinar matahari yaitu MA'RIFAT, tetapi tidak tenang dimasa gelap (ridau hati) boleh jadi mungkin akan terjerumus kedalam kebinasaan.
Sebab-sebab riang hati yaitu:
- Karena bertambahnya Ibadah kepada Allah, dan bertambahnya Ilmu Ma'rifat.
- Karena bertambahnya kekayaan atau kehormatan
- Karena bertambahnya pujian dan sanjungan orang kepadanya.
- Jika merasa bertambah taat ibadahnya dan ilmu ma'rifat atas karunia Allah Subhana Wata'ala, dan berhati-hati jangan sampai merasa bahwa itu dari kerajinan sendiri.
- Jika bertambahnya keduniaan, harta, pangkat dan jabatab, maka harus waspada jangan sampai terkena bahayanya. dan
- Jika berupa pujian orang kepada kita, maka segera bersyukur memuji Allah Subhana Wata'ala. Karena Allah menutup aibmu dan menampakan kebaikanmu.
0 komentar:
Posting Komentar