12 Apr 2013

Riya Dalam Beramal (Penyakit Hati)

Bismillahirahmaanirrahiim....

Amal shaleh merupakan jasad yang berdiri tegak. Dialah sosok yang paling baik yang sesuai dengan hidayah Allah. Adapun yang menjadi ruh amal shaleh adalah ikhlas. Karena itu amal yang tidak didasarkan pada ikhlas bagaikan jasad tanpa ruh; bagaimanapun gantengnya sosok tubuh seseorang, apalah gunanya jika tidak ada ruhnya, apalah gunanya kalau tidak dibarengi ikhlas. Hendaklah setiap mukmin menanam keikhlasan dalam lubuk hati yang paling dalam. Jika tidak, amal shaleh yang berbuah ikhsan (kebaikan) tidaklah akan tumbuh.

Adapun yang dimaksud ikhlas adalah mengosongkan hati dari semua motivasi dunia dalam amal akherat.

Pribadi mukmin yang ikhlas adalah pribadi yang paling tinggi nilainya diantara semua hamba Allah yang taqwa. Rasulallah Salallahu Alaihi Wasallam bersabda :

"Berbahagialah orang-orang yang ikhlas. Mereka adalah lampu-lampu hidayah. Bagi ,mereka akan terbuka semua fitnah (petaka) yang gelap (tidak pernah tampak) bagi yang lain." (HR Tirmidzi)

Hanya orang-orang ikhlas yang hatinya tidak akan termasuk penyakit-penyakit yang ditawarkan setan. Demikian janji iblis kepada Allah.

" Dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas."
 (QS. Al-Hijr: 39-40)

Kebalikan dari ikhlas adalah Riya', yaitu mengharapkan keuntungan dunia dengan amal-amal akherat.

Riya' dalam amal, sebagai penyakit hati, adalah riya' dalam perbuatan yang merupakan amal akherat yang seharusnya untuk tujuan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan mengangungkan-Nya, tetapi beralih menjadi motivasi duniawi. Contohnya, beribadah karena ingin mendapatkan pujian orang, ingin mendapat upah material, atau sebagai kedok pribadi yang sesungguhnya buruk. Amal siapapun yang di dalam hatinya  dibarengi riya', sama sekali tidak ada nilainya di hadapan Allah. Rasulallah Salallahu Alaihi Wasallam bersabda :

"Orang yang menjalankan shalatnya dengan sebaik-baiknya tatkala orang lain melihatnya. dan menjelekannya sewaktu tidak ada orang lain, sama saja dengan menghina Tuhannya." 
(Hr Abu Ya'la)
  
"Sesungguhnya yang paling aku aku takuti atas kamu sekalian adalah syirik yang paling kecil." Sahabat bertanya." Apakah syirik yang paling kecil itu?" Rasulallah menjawab," Syirik yang paling kecil itu adalah riya'. Ketika semua orang mendapatkan amal (shaleh) nya, Allah berfirman kepada orang-orang yang riya' dalam amalnya. "Pergilah kalian kepada orang-orang yang kamu jadikan riya' atas mereka, dan lihatlah apakah kamu dapat menemukan balasan dari mereka?" 
(HR Ahmad bin Hambali)

Penyakit riya' ini sangat sulit dideteksi, bahkan lebih sulit daripada mencari semut hitam bahkan lebih sulit daripada mencari semut-semut di atas batu hitam ditengah malam yang gelap.

  1. Ada beberapa tanda yang dijadikan barometer bahwa seseorang terserang penyakit ini. Diantaranya adalah : Merasa ringan jika beribadah disaksikan atau disekitar orang lain, tetapi merasa agak berat jika beribadah sendirian.
  2. Merasa senang jika orang lain memberikan pujian, penghormatan, atau bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup padahal dia sendiri masih mampu melakukannya sendiri.
  3. Lebih mengutamakan sahabat yang kaya daripada yang miskin.
  4. Ada perubahan sikap, penampilan, dan cara bicara jika berhadapan denganpara pembesar atau penguasa.
  5. Apabila dia seorang diam (berilmu) dan suka menasehati oranglain, merasa iribahkan memandang jelek dan berlaku hasut jika menemukan seorang alim yang lain yang mendapatkan semapti leih baik dan lebih besar dari massa.
Orang yang merasa ada tanda-tanda tersebut diatas, sudah pasti akan mendapat kesulitan menanamkan ikhlas dalam hatinya. Namun, jangan sekali-kali seseorang meninggalkan amal ibadahnya karena belum mampu ikhlas,  karena itu pun merupaka bagian langkah setan yang nyata.

Berikut beberapa langkah untuk membebaskan hati dari riya' :
  1. Selalu ingat akan bahayanya riya' dalam amal
  2. Mengawali semua amal ibadah dengan iman bukan atas panggilan manusia atau duniawi.
  3. Merasakan nikmatnya buah ikhlas, yaitu adanya pengakuan dari Allah, diterimanya amal dan keselamatan hakiki di akherat.
  4. Memenangkan perasaan tersebut di atas perasaan ingin mendapatkan pujian manusia, cinta materi, status, dan hal duniawi lainnya.
  5. Menghadirkan niat yang ikhlas sejak awal ibadah, dan meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang pasti akan menggugurkan niat itu.
Meskipun demikian, adakalnya suatu amal ibadah ukhrawi bermotivasi duniawi, tetapi tidak termasuk riya'. Contohnya sebagai berikut:
  1. Seseorang yang rajin melaksanakan shalat hajat agar dimudahkan semua kebutuhannya.
  2. Seseorang yang memamerkan amalnya (seperti infak) agar orang lain mengikuti jejaknya.
  3. Ibadah-ibadah umat Islam yang seharusnya di pertontonkan agar syiar, kebesaran, dan keagungannya nampak, seperti shalat Idul Fitri, shalat Jumat, atau ibadah qurban.
  4. Ibadah walimatul'urus (pernikahan) yang bermaksud memberitahukan kepada khalayak tetang akad pernikahan seseorang.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua sahabat pembaca.

Sumber : Buku 60 Penyakit Hati Uwes Al-Qorni  Penerbit ROSDA


0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

INFO SITE

Flag Counter PageRank for benkelakhlak.blogspot.com SEO Reports for benkelakhlak.blogspot.com Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free! Sonic Run: Internet Search Engine casino.us.org My Ping in TotalPing.com

Valid CSS!

SEO Stats powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Personal Blogs - Blog Rankings
DMCA.com

counter

Pengikut

Komentar Sahabat

Recent Comments Widget with Avatar by Tutorial Blogspot

Copyright © 2012. "Benkel Akhlak" - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz