Nabi Ibrahim adalah seorang teladan yang baik.Perjalanan hidupnya selalu berpijak di atas kebenaran dan tak pernahmeninggalkannya.Posisinya dalam agama amat tinggi (seorang imam) yang selalu patuhkepada Allah dengan mempersembahkan segala ibadahnya hanyauntuk-Nya semata.Beliau pun tak pernah lupa mensyukuri segala nikmat dan karunia ilahi.
3 Nov 2013
NABI IBRAHIM KEKASIH ALLAH
NABI IBRAHIM KEKASIH ALLAH
Kisah-kisah agung dari Nabi Ibrahim adalah peneguhan nyata
akan tauhid.
Ketaatan dan keimanan yang luar biasa kepada Allah mewujud
pada tindakan yang niscaya akan teramat berat ditunaikan
manusia pada umumnya.
Sebuah keteladanan yang mesti kita tangkap dan nyalakan
dalam kehidupan kita.
Nabi Ibrahim Seorang Teladan Yang Baik :
Allah berfirman:
AN-NAHL
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
120. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan
teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif.
Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan
(Tuhan),
شَاكِرًا لِأَنْعُمِهِ ۚ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
121. (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah.
Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.
وَآتَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ
122. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia.
Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang
yang saleh.
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
123. Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad):
"Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Nabi Ibrahim merupakan sosok pembawa panji-panji tauhid.
Perjalanan hidupnya yang panjang sarat dengan dakwah kepada
tauhid dan segala liku-likunya.
Bahkan Allah jadikan beliau sebagai teladan dalam hal ini,
sebagaimana dalam firman-Nya:
(Al-Mumtahanah: 4-6)
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلَّا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۖ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
4. Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali".
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
5 . "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
6. Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.
Demikian pula, beliau selalu mengajak umatnya kepada jalan Allah serta
mencegah mereka dari sikap taqlid buta terhadap ajaran sesat nenek moyang.
Allah l berfirman:
(Al-Anbiya`: 51-58)
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
51. Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya.
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَٰذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ
52. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?"
قَالُوا وَجَدْنَا آبَاءَنَا لَهَا عَابِدِينَ
53. Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya".
قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
54. Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".
قَالُوا أَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ أَمْ أَنْتَ مِنَ اللَّاعِبِينَ
55. Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?"
قَالَ بَلْ رَبُّكُمْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
56. Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
وَتَاللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَامَكُمْ بَعْدَ أَنْ تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ
57. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya.
فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلَّا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ
58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Allah memilihnya, menunjukinya kepada jalan yang lurus, serta mengaruniakan
kepadanya segala kebaikan dunia dan akhirat.
Allah berfirman:
(An-Nahl: 121-122)
شَاكِرًا لِأَنْعُمِهِ ۚ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
121. (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah.
Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.
وَآتَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ
122. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia.
Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang
yang saleh.
Bahkan Allah mengangkatnya sebagai khalil (kekasih).
Sebagaimana dalam firman-Nya:
(An-Nisa`: 125)
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
Dengan sekian keutamaan itulah, Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad
untuk mengikuti agama beliau .
Sebagaimana firman Allah :
(An-Nahl: 123)
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
123. Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad):
"Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Demikianlah sekelumit tentang perjalanan hidup Nabi Ibrahim dan segala keutamaan
yang Allah karuniakan kepadanya.
Barangsiapa mempelajarinya dengan seksama (mentadabburinya) niscaya akan
mendulang mutiara hikmah dan pelajaran berharga darinya.
Terkhusus pada sejumlah momen di bulan Dzulhijjah yang hakikatnya tak bisa dipisahkan
dari sosok Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim dan Beberapa Amalan Mulia di Bulan Dzulhijjah
Sumber :
Mendulang Mutiara Hikmah dari Perjalanan Hidup Nabi Ibrahim
Kategori: Majalah AsySyariah Edisi 036
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi)
Di Terbitkan oleh Agent Of Gold → 12.19
Kategory → NABI IBRAHIM KEKASIH ALLAH » ARTIKEL ISLAM , Kisah Islami » "Benkel Akhlak"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar