5 Nov 2013

PERILAKU MERUPAKAN PANCARAN HATI

PERILAKU MERUPAKAN PANCARAN HATI

Mahasuci Allah Subhanahu Wa Ta Ala, Dzat yang menguasai segala-galanya dengan Maha Cermat dan Sempurna. Tahu persis apa yang kita lakukan, tidak hanya lirikan mata, tapi niat di balik setiap lirikan mata. Tidak hanya kata yang terucap, tapi niat dibalik setiap kata yang terucap. Berbahagialah bagi orang-orang yang selalu menyadari bahwa Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Menilai segala apa yang kita lakukan, sebab pastilah tidak ada yang luput dari genggaman-Nya, walau satu titik noktah pun jua.

Pastilah pula Allah Ta’ala akan memberikan ganjaran yang setimpal dan balasan yang setimpal pula dari setiap yang kita lakukan. Dan ketahuilah bahwa apapun perilaku yang kita lakukan sebenarnya adalah pancaran dari hati kita. Seumpama sebuah teko, ia hanya akan mengeluarkan isi yang ada di dalamnya. Jika di dalamnya air kopi maka yang keluar juga air kopi, di dalamnya air teh maka yang keluar juga air teh, di dalamnya air bening maka yang dikeluarkan juga air bening. Begitu pula dengan perilaku lahiriah kita, ia adalah cerminan keadaan hati kita yang sesungguhnya.

URGENSI HATI

Hati merupakan salah satu organ internis manusia yang terpenting,Ia menjadi tempat seluruh perasaan jiwa,kekuatan pikiran dan keyakinan manusia.

Perasaan cinta,benci,bahagia,gelisah,marah,takabbur,tawadhu,yakin dan ragu muncul di hati.

Karenanya hati sangat menentukan baik dan buruk manusia secara menyeluruh.Sebagaimana sabda Rasulullah saw,'Ingatlah bahwa di dalam tubuh manusia da segumpal organ,bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu.Dan bila dia rusak,maka rusaklah seluruh tubuhnya.Organ itu adalah hati (qolbu)"(HR Bukhari 1/126 dan Muslim X1/27,28).

Dengan demikian menjaga kesehatan hati berarti menjaga manusia secara keseluruhan.Sedangkan membiarkan hati rusak sama dengan merusak manusia itu sendiri.

Hal ini sangatlah rasional mengingat hati adalah tempat bersemayamnya keyakinan yang akan menentukan visi hidup seorang dan menentukan mutunya.

Artinya, pribadi seorang hamba yang hatinya telah bersih, bening dan lurus karena telah terkelola dengan baik akan tercermin pula dari tampilan dan perilaku lahiriahnya. Diantaranya dapat dilihat dari raut muka atau wajah kita ini, karena kalau hati cerah, ceria, senang, tulus, dari wajah juga akan tampak pancaran ketulusan, jadi jernih, bening, dan senantiasa memancar energi untuk membahagiakan orang lain. 

Orang yang hatinya bersih akan tercermin pula dari kerapihan dan kebersihan di lingkungan sekitarnya. Kita sepakat bahwa kumal, kusut, kotor, dan bau adalah perilaku yang tidak disukai agama, karena agama berdiri atas kebersihan. Demikian disabdakan oleh Rasulullah Solallahu Alaihi Wassallam.

Intinya, kalau orang lain melihat penampilan kita, orang itu menjadi cerah, tentram, senang, dan merasa aman. Tidak usah pula repot dengan menempelkan segala atribut, gambar tempel, atau juga tanda jasa supaya orang lain tahu siapa kita. Buat apa? Semuanya harus wajar dan tidak berlebih-lebihan.

Bagi seorang wanita yang memiliki hati bersih akan terpancar pula dari penampilannya yang tidak over acting, tidak berdandan mencolok, tidak mengumbar aurat tapi justru menjaga dan menutupnya.. Hal ini menjadikan orang lain tidak berdosa gara-gara dia. 

Pancaran bersih hati lainnya akan tampak terealisasikan pula dari struktur bibir atau senyuman. Pastilah kita akan enak kalau melihat orang lain senyum kepada kita dengan tulus, wajar dan proporsional. Dan senyum itu bukanlah perkara mengangkat ujung bibir -- itu perkara tipu-menipu -- tapi yang paling penting adalah keinginan dari dalam diri untuk membahagiakan orang yang ada di sekitar kita, minimal dengan senyuman. Dan tentu saja dilanjutkan dengan sapaan tulus, ucapan salam "Assalaamu'alaikum", timbul dari hati yang ikhlas, insyaallah ini akan membuat suasana menjadi lebih enak, tentram, dan menyenangkan. 

Para ulama membagi Pengertian hati menjadi  3  (tiga) macam:

1.Al-Qalb As Salim (Hati Yang Suci Bersih)

Inilah hati yang akan membawa kebahagiaan dunia dan kahirat bagi pemiliknya sebagaimana firman Allah:
"Pada hari di mana tida gunanya lagi harta dan anak,kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang sehat."(Q.S.Asy Syu'araa'(26):88-89).

"Salim" atau sehat  adalah lawan sakit.Artinya hati tersebut sehat dan selamat dari semua penyakit syahwat yang menentang perintah Allah  dan larangan-NYA.Juga sehat dan selamat dari semua penyakit syubhat yang menentang berita-NYA.karenanya,ia selamat dari penyembahan kepada selain Allah.Jika ia cinta,maka cintanya karena ALLAH,Dan ia benci,maka bencinya pun karena Allah.

Inilah hati yang bersih dari noda,sehingga menjadi jernih dalam melihat,menimbang dan menilai sebuah masalah,Ia menjadi lembut dan memiliki empati,sehingga mudah tersentuh,memiliki kecerdasan emosi,sehingga menjadi sangat terkendali dan jauh dari sifat-sifat kekakuan,kekasaran dan kekerasan.Sementara itu kuat artinya tahan bantingan,tidak mudah retak apalagi pecah,Hati yang bersih melahirkan sifat sabar tangguh,tidak mudah kusut dan menyerah ketika menghadapi ujian,tangtangan,dan cobaan.

Walhasil,terkumpul padanya semua jenis kebaikan dan kebajikan.Dalam konteks kehidupan rumah tangga,maka hati yang bersih yang di miliki oleh seorang suami dan istri akan menghadirkan keharmonisan kehidupan rumah tangga sehingga menjadi rumah tanggga,sakinah ,mawaddah,warrahmah.amiin

2. Al Qalb Al Mayyit  (Hati yang Mati)

Hati yang tak ada kehidupan di dalamnya,sehingga tidak mengenal Robbnya dan senantiasa hidup dalam gelimang dosa dan maksiat.Tidak pernah berubah meskipun sudah dibombardir dengan ayat-ayat Allah dan Hadits-hadits Nabi Saw seperti di sinyalir dalam firman Allah 

"Sesungguhnya orang-orang kafir,sama saja bagi mereka,kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,mereka tidak akan beriman.Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka,dan penglihatan mereka di tutup.Dan bagi mereka siksa yang amat berat"(QS.A-Baqarah(2):6-7).

Hati yang semacam ini jika sudah menang dengan syahwatnya,maka tidak akan pernah memperdulikan lagi Tuhannya ridha atau tidak.Karenanya,ia menyembah kepada selain Allah.Jika ia cinta,maka cintanya karena hawa nafsunya.Dan jika ia benci,maka bencinyapun karena hawa nafsunya.Hawa nafsu benar-benar menjadi imamnya.Panglimanya adalah Syahwat,sopirnya adalah kebodohan dan kendaraannya adalah kelalaian.

Karenanya bergaul dengan pemilik hati ini adalah penyakit.Berinteraksi dengannya adalah racun dan duduk bersamanya dalah kebinasaan.

Hati yang buta sebagaimana di singgung ayat di atas adalah analogi dari dari hati yang mati ini.Selain itu,Al-Qur'an menyamakan jenis hati ini dengan batu yang keras sebagaimana firman Allah,
"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu,atau lebih keras dari itu......"(QS Al-Baqarah(2)74),yang di cirikan dengan munculnya sifat-sifat tercela.

Ibarat besi,hati yang mati itu telah berkarat sehingga susah,Jika tidak boleh di bilang mustahil-untuk di harapkan hidup,apalagi bersih.

Allah Subhanahu Wa Ta Ala berfirman,"Sekali-kali tidak (demikian).Bahkan telah menutupi hati mereka karena apa-apa yang mereka kerjakan."(QS. Al-MMuthaffifin(83):14) ,sehingga yang dominan dalam hidupnya adalah kekufuran,kezhaliman,dan kemaksiatan serta keburukan.

Dan Al-Qur'an ketika menyinggung hati yang mati,konteksnya adalah orang-orang kafir.Karena itu,seorang mukmin harus selalu mewaspadai diri untuk menjauh dari hati yang mati ini.Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah hanya ada dalam mimpi tidak kan pernah terealisasi jika suami dan istri hatinya mati.

3.Al Qalb Al Maridh ( Hati Yang Sakit )

Hati yang terdapat di dalamnya kehidupan,namun juga terdapat penyakit.Antara Mahabbatullah ( Mencintai Allah ) Mahabbatusy Syahawaat (Mencintai Syahwat) bertarung dan berkecamuk menjadi satu dalam hati. Inilah hati orang-orang munafik. Allah Subhanahu Wa Ta Ala  Berfirman: 
"Dalam hati mereka ada penyakit,lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih,disebabkan mereka berdusta"(QS Al-Baqarah(2)10).

Al Qur'an menyinggung hati semacam ini ketika berbicara tentang sifat-sifat orang-orang munafik. Karenanya jenis hati ini pun berbahaya. Namun masih ada harapan untuk sembuh. Sebab,setiap penyakit pasti ada obatnya.

Demikian pula hati yang bersih akan menampakkan kata-kata yang halus dan baik. Lisannya selalu dijaga dari perkataan yang diharamkan seperti dusta, ghibah, menipu dan lainnya, juga akan terhindar dari menyakiti saudaranya. Bukankah Nabi Muhammad Solallahu Alaihi Wassallam telah menyatakan :

“Muslim (yang benar) adalah yang menjadikan orang  Islam yang lain selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya”      (Al Hadits).

Suatu yang patut kita renungkan, saat duduk di masjid sewaktu shalat berjemaah atau juga acara majelis taklim,atau duduk di kendaraan umum kadangkala kita suka enggan menyapa orang di samping kita, sepertinya ada tabir atau benteng yang kokoh menghalang. Padahal yakin sama-sama umat Islam, yakin sama-sama mau sujud kepada Allah. Kalau kita ada dalam kondisi seperti ini seharusnya tidak usah berat untuk menyapa duluan. Mengapa kita ini ingin disapa lebih dulu? Etikanya memang, yang muda kepada yang tua, yang berdiri kepada yang duduk, yang datang kepada yang diam. Namun sebaiknya mumpung kita punya kesempatan, lebih baik kita duluan yang menyapa. 

Maka, sudah seharusnya sapaan kita itu tidak hanya mengoreksi, mengkritik, tapi juga berupa penghargaan, pujian, ucapan-ucapan doa yang tidak harus ada hubungannya dengan masalah pekerjaan. Artinya kalau orang lain bertemu kita, haruslah orang lain itu merasa aman. Kalau mau bicara, sapaan kita juga harus aman, harus bersih dari membuat orang lain terluka hatinya. Pokoknya kalau orang lain datang, orang itu harus merasa aman. Ini ciri-ciri orang yang pengelolaan hatinya sudah bagus. Kata-kata, lirikan mata, sikap diri kita harus kita atur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kebahagiaan bagi orang lain, sebab hati tidak bisa disentuh kecuali oleh hati lagi. 

Hati yang senantiasa tertata, terpelihara, serta terawat dengan sebaik-baiknya. Pemiliknya akan senantiasa merasakan lapang, tenteram, tenang, sejuk, dan indahnya hidup di dunia ini. Semua ini akan tampak pula dalam setiap gerak-geriknya, perilakunya, tutur katanya, sunggingan senyumnya, tatapan matanya, riak air mukanya, bahkan diamnya sekalipun.

Orang yang hatinya tertata dengan baik tak pernah merasa resah gelisah, tak pernah bermuram durja, tak pernah gundah gulana. Kemana pun pergi dan dimana pun berada, ia senantiasa mampu mengendalikan hatinya. Dirinya senantiasa berada dalam kondisi damai dan mendamaikan, tenang dan menenangkan, tenteram dan menenteramkan. Hatinya bagai embun yang menggelayut di dedaunan di pagi hari, jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan. Hatinya tertambat bukan kepada barang-barang yang fana, melainkan selalu ingat dan merindukan Zat yang Maha Memberi Ketenteraman, Allah Azza wa Jalla.

Sebaliknya adalah orang yang berhati kusam. Ia senantiasa tampak resah dan gelisah. Hatinya dikotori dengan buruk sangka, dendam kesumat, licik, tak mau kompromi, mudah tersinggung, tidak senang melihat orang lain berbahagia, kikir, dan lain-lain penyakit hati yang terus menerus menumpuk, hingga sulit untuk dihilangkan.

Sungguh, orang yang berhati busuk seperti itu akan mendapatkan kerugian yang berlipat-lipat. Tidak saja hatinya yang selalu gelisah, namun juga orang lain yang melihatnya pun akan merasa jijik dan tidak akan menaruh hormat sedikit pun jua. Ia akan dicibir dan dilecehkan orang. Ia akan tidak disukai, sehingga sangat mungkin akan tersisih dari pergaulan. Terlepas siapa orangnya. Adakah ia orang berilmu, berharta banyak, pejabat atau siapapun; kalau berhati busuk, niscaya akan mendapat celaan dari masyarakat yang mengenalnya. 

Akhirnya,mari kita hati-hati dengan hati kita.Karena masa depan manusia di tentukan oleh hati.
Shalat,Zakat,Infaq,sedekah,puasa,haji, tilawah Al-Qur'an. memperbanyak dzikir, tafakkur, aktif berdakwah, dan beragam amal shalih lainnya adalah terapi hati yang paling JITU karena itu perintah ILLAHI.

Kebaikan yang ditunaikan dan kejahatan yang diperbuat seseorang pastilah akan kembali kepada pelakunya. Jika berbuat kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala sesuai dengan takaran yang telah dijanjikan-Nya. Sebaliknya, jika berbuat kejahatan, niscaya ia akan mendapatkan balasan siksa sesuai dengan kadar kejahatan yang dilakukannya.


Tidak ada kebaikan prilaku manusia kecuali dengan hati yang tulus, 
bersih dan sehat.
Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan. 
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan. 
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan. 
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas. 
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesehatan dan keamanan

Duhai hati..
Letih yang engkau rasakan selama ini mungkin tak sebanding dengan letihnya hati mereka dalam menapaki kehidupan ini. Di dalam keletihan itu, mereka memahami bahwa letihnya mereka akan membuat mereka menjadi orang-orang seperti yang dicitakan. Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. Baru sebentar saja engkau merasa letih tapi kau sudah merintih bagai seribu tahun kau mengalaminya.. Malulah pada mereka yang merasa letih tetapi mereka memaknai letihnya sebagai sesuatu yang dapat mengantarkannya pada sebuah kebahagiaan.. Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu letih? Bukankah akhir dari perjalanan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan??
Duhai hati..
Lelah memang terus menerus hal-hal kurang mengenakkan itu menerpa hidupmu. Tetapi jika kau renungi kembali kisah di atas, perjuangan mereka tidak mengenal lelah. Setiap lelah menghinggapi mereka, mereka beristirahat dan kemudian bangkit berjuang kembali. Mereka paham kalau diamnya mereka tak dapat membuahkan hasil apapun bagi kehidupannya. Mereka yakin perjuangan dan pengorbanannya selama ini, berlelah-lelahan, akan berbuah sebuah kebahagiaan yang tak dapat tergantikan nikmatnya. Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. Baru sebentar saja kau diberi cobaan dan ujian tapi kau sudah merasa lelah dan menyerah.. Malulah kau pada mereka yang tak punya apa-apa tapi mereka tetap istiqamah berjuang dan berkorban hingga cita-cita mereka tercapai.. Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu lelah? Bukankah akhir dari kelelahan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan??
Duhai hati..
Sakit yang terus menyapamu selama ini adalah ujian dan cobaan dari Allah seberapa kokohnya engkau menjalani apa-apa yang engkau yakini atas-Nya. Dia ingin tahu seberapa seriuskah engkau dalam menapaki jalan kehidupan yang sudah Dia gariskan. Sakit yang Dia berikan adalah sebuah perhatian khusus-Nya kepadamu. Dia masih sayang kepadamu dengan memberikan ujian dan cobaan. Andai saja kau tak merasa diuji dan diberi cobaan, maka kau akan merasa aman-aman saja, padahal kau sedang berada di tepian jurang yang menganga lebar dan siap menerkammu kapan saja kau lengah..
Duhai hati..
Capeknya dirimu menghadapi segala permasalahan yang engkau temui di sekitarmu, itulah yang terus mengajarkanmu untuk dapat memahami sekelilingmu dengan lebih baik lagi. Di kananmu ada orang-orang yang engkau sayangi dan kasihi. Di depanmu ada orang-orang yang engkau hormati. Di kirimu ada orang-orang yang engkau senantiasa bercengkerama dengannya. Di belakangmu ada orang-orang yang selalu mendukungmu dalam tiap doanya meski kau tak pernah tahu.
Duhai hati..
Seorang ustadz pernah menyampaikan, jika tak senang dengan sepatumu yang lusuh, ingatlah mereka yang tak berkaki namun tak mengeluh. Semoga kita selalu dapat mengingatnya duhai hati.. Seberapa letih, lelah, dan sakitnya engkau.. Masih ada orang-orang yang merasakan itu lebih dari kita tetapi mereka tetap tak mengeluh.. Ada saja cara mereka untuk menyemangati diri.. Ada saja sugesti untuk membuat diri mereka semangat.. Ada saja pemikiran positif yang mereka punya hingga mereka tetap bersemangat.. Ada saja cita-cita yang ingin mereka gapai hingga semangat itu tetap terpatri di dada mereka..
Duhai hati..
Tetaplah istiqamah..
Walau itu berat bagimu..
Percayalah kau mampu menjalaninya..
Asalkan kau selalu menyertai Allah dalam segala hal..
Terpautnya kau duhai hatiku pada Sang Khalik..
Akan membuatmu semakin cantik dan tangguh..
Karena kau adalah mutiara di lautan..
Yang akan terus terjaga sampai masa memisahkan..
Duhai hati.. Tetaplah istiqamah..
Duhai hati.. 
Letih yang engkau rasakan selama ini mungkin tak sebanding dengan letihnya hati mereka dalam menapaki kehidupan ini. 
Di dalam keletihan itu, mereka memahami bahwa letihnya mereka akan membuat mereka menjadi orang-orang seperti yang dicitakan. 
Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. 
Baru sebentar saja engkau merasa letih tapi kau sudah merintih bagai seribu tahun kau mengalaminya.. 
Malulah pada mereka yang merasa letih tetapi mereka memaknai letihnya sebagai sesuatu yang dapat mengantarkannya pada sebuah kebahagiaan.. 
Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu letih? 
Bukankah akhir dari perjalanan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan?? 
Duhai hati.. 
Lelah memang terus menerus hal-hal kurang mengenakkan itu menerpa hidupmu. 
Tetapi jika kau renungi kembali kisah di atas, perjuangan mereka tidak mengenal lelah. Setiap lelah menghinggapi mereka, mereka beristirahat dan kemudian bangkit berjuang kembali. Mereka paham kalau diamnya mereka tak dapat membuahkan hasil apapun bagi kehidupannya. Mereka yakin perjuangan dan pengorbanannya selama ini, berlelah-lelahan, akan berbuah sebuah kebahagiaan yang tak dapat tergantikan nikmatnya. 
Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. 
Baru sebentar saja kau diberi cobaan dan ujian tapi kau sudah merasa lelah dan menyerah.. Malulah kau pada mereka yang tak punya apa-apa tapi mereka tetap istiqamah berjuang dan berkorban hingga cita-cita mereka tercapai.. 
Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu lelah? 
Bukankah akhir dari kelelahan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan?? 
Duhai hati.. 
Sakit yang terus menyapamu selama ini adalah ujian dan cobaan dari Allah seberapa kokohnya engkau menjalani apa-apa yang engkau yakini atas-Nya. Dia ingin tahu seberapa seriuskah engkau dalam menapaki jalan kehidupan yang sudah Dia gariskan. Sakit yang Dia berikan adalah sebuah perhatian khusus-Nya kepadamu. Dia masih sayang kepadamu dengan memberikan ujian dan cobaan. Andai saja kau tak merasa diuji dan diberi cobaan, maka kau akan merasa aman-aman saja, padahal kau sedang berada di tepian jurang yang menganga lebar dan siap menerkammu kapan saja kau lengah.. 
Duhai hati.. 
Capeknya dirimu menghadapi segala permasalahan yang engkau temui di sekitarmu, itulah yang terus mengajarkanmu untuk dapat memahami sekelilingmu dengan lebih baik lagi. Di kananmu ada orang-orang yang engkau sayangi dan kasihi. Di depanmu ada orang-orang yang engkau hormati. Di kirimu ada orang-orang yang engkau senantiasa bercengkerama dengannya. Di belakangmu ada orang-orang yang selalu mendukungmu dalam tiap doanya meski kau tak pernah tahu. 
Duhai hati.. 
Seorang ustadz pernah menyampaikan, jika tak senang dengan sepatumu yang lusuh, ingatlah mereka yang tak berkaki namun tak mengeluh. 
Semoga kita selalu dapat mengingatnya duhai hati.. 
Seberapa letih, lelah, dan sakitnya engkau.. 
Masih ada orang-orang yang merasakan itu lebih dari kita 
tetapi mereka tetap tak mengeluh.. 
Ada saja cara mereka untuk menyemangati diri.. 
Ada saja sugesti untuk membuat diri mereka semangat.. 
Ada saja pemikiran positif yang mereka punya hingga mereka tetap bersemangat.. 
Ada saja cita-cita yang ingin mereka gapai hingga semangat itu tetap terpatri di dada mereka.. 
Duhai hati.. 
Tetaplah istiqamah.. 
Walau itu berat bagimu.. 
Percayalah kau mampu menjalaninya.. 
Asalkan kau selalu menyertai Allah dalam segala hal.. 
Terpautnya kau duhai hatiku pada Sang Khalik.. 
Akan membuatmu semakin cantik dan tangguh.. 
Karena kau adalah mutiara di lautan.. 
Yang akan terus terjaga sampai masa memisahkan.. 
Duhai hati.. 
Tetaplah istiqamah..

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

INFO SITE

Flag Counter PageRank for benkelakhlak.blogspot.com SEO Reports for benkelakhlak.blogspot.com Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free! Sonic Run: Internet Search Engine casino.us.org My Ping in TotalPing.com

Valid CSS!

SEO Stats powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Personal Blogs - Blog Rankings
DMCA.com

counter

Pengikut

Komentar Sahabat

Recent Comments Widget with Avatar by Tutorial Blogspot

Copyright © 2012. "Benkel Akhlak" - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz