Memerangi Hawa Nafsu
Bismillahirrahmaanirrahiim
Para sufi percaya bahwa ma'rifatullah (mengenal Allah) akan
dapat dicapai dengan mengekang hawa nafsu dan mengendalikan diri, karena nafsu
selalu bisa membuat hamba menjauh dari sikap dan sifat penghambaannya kepada
Allah. Dalam usaha untuk bisa ma'rifatullah seorang hamba harus dapat
memutuskan segala rintangan hawa nafsu, emosi, syahwat dan adat kebiasaan yang
akan menghambat.
Pokok dari semua kelalaian dan maksiat adalah karena
menurutkan hawa nafsu, sedangkan pokok dari semua ketaatan adalah karena adanya
pengekangan atau penahanan terhadap hawa nafsu.
Cara memerangi hawa nafsu:
- Ridho kepada Allah, menerima apapun takdir-Nya
- Qona'ah, yakni puas dan merasa cukup dengan semua
karunia/pemberian Allah
- Zuhud terhadap dunia, dalam pengertian tidak terpukau kepada
hal-hal yang bersifat duniawi.
- Syukur, karena manusia tidak akan pernah merasa cukup, bila
tidak bisa mensyukuri nikmat yang ada.
Perlu diingat, bahwa orang yang tidak bisa mengendalikan
hawa nafsu, maka ia akan dikendalikan oleh hawa nafsu, karena itu sibukkanlah
hawa nafsu kita dengan ketaatan sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan dan
tidak ada peluang bagi hawa nafsu untuk mengajak kita pada maksiat.
Seandainya tidak ada lapangan perjuangan untuk melawan hawa
nafsu, tentunya tidak dapat terbukti perjalanan orang-orang menuju Allah.
Hakikat membunuh hawa nafsu ialah lepas bebas dari tipu dayanya dan tidak
memperhatikan sesuatu yang timbul daripadanya. Menolak pengakuan-pengakuannya
dan tidak bingung, sibuk untuk mengaturnya serta tetap menyerahkan semua urusan
kepada Allah Shubhana Wata'ala, dengan melepas usaha ikhtiar dan kehendaknya
sendiri, sehingga lenyap dan hilang sama
sekali dari pengaruh hawa nafsu itu terhadap kemanusiaan kita.
Perangi gejolak hawa nafsu yang selalu membisikan ketidaksenangan
dan ketidakpuasan. Tentanglah selalu hawa nafsu dan jangan menurutkannya,
meskipun terkadang-kadang memberi nasehat kebaikan. Tetap kita harus selalu
curiga dan waspada terhadap segala tipu dayanya, karena hawa nafsu adalah musuh
yang paling hebat, sebab bisa menghalangi kita untuk berbuat taat kepada Allah
dan dapat memerintahkan kita untuk berbuat maksiat.
Firman Allah Shubhana Wata'ala :
"Dan aku tidak membebaskan diriku dan kesalahan, karena
sesungguhnya hawa nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu
yang diberi rahmat oleh Tuhanku, sesungguhnya Tuhanku itu Maha Pengampun lahi
Maha Penyayang" (QS. Yusuf : 53)
Semoga bermanfaat untuk pembaca...
Jangan lupa komentarnya...
Jazzakumullah Khairan katsiran
0 komentar:
Posting Komentar