HIKMAH DAN PELAJARAN DARI
RASA DENGKI DAN RASA IRI ORANG LAIN
Banyak hal dalam kehidupan sosial dibelahan bumi manapun dari setiap ras, bangsa, agama, umur, budaya dan lingkungan yang membutuhkan pengertian jiwa dan logika kedewasaan agar semua itu bisa diterima dengan hati legowo tanpa terpaksa. Penulis termasuk dalam kategori personal yang mencoba memahami berbagai karakter tersebut yang dengan senang hati menerima karakter baik seseorang tapi dalam kenyataannya sangat sulit untuk menerima karakter negatif seseorang dalam sosial.
Dalam pengamatan penulis, ada beberapa karakter negatif yang umum berada dlm lingkungan sosial seperti : berkata kasar dan sinis, bersumpah serapah, iri dengki, tidak sportif dan sombong.
Karakter-karakter tersebut akan selalu ada dalam tingkat sosial manapun termasuk dalam lingkungan kerja, tempat kuliah atau sekolah.
Berdasarkan pengalaman banyak orang, nyaris di setiap lingkungan kerja, kuliah atau sekolah ada saja rekan yang bersikap tidak simpatik alias menyebalkan. Di antara sikap yang tidak simpati, seperti iri hati atau dengki. Memang, persaingan yang cukup ketat di lingkungan kerja, terkadang menimbulkan benturan di antara sesama rekan. Keberhasilan seseorang tidak jarang dihadapi dengan rasa iri hati dan dengki rekan lainnya.
Sebetulnya sikap iri hati itu adalah hal yang cukup manusiawi, karena tiap orang tentu ingin sukses juga seperti orang lain di lingkungannya. Tapi pada kenyataannya orang yang iri hati banyak yang melakukan aksi destruktif terhadap orang yang ia anggap pesaing.
Bahkan seringkali ia menganggap pesaing sebagai musuh. Sehingga ia menumbuhkan sikap sentimen terhadap orang itu. Tak jarang ia melakukan tindakan berbahaya demi memuaskan rasa iri. Misalnya memfitnah dan menyebarkan kabar buruk tentang orang yang membuatnya iri hati, dan setiap bertemu muka akan memasang wajah masam, bahkan tidak mau mengajak berbicara atau mendiamkan dengan sinis,….iiiihhhhh….
Nah bagaimana jika ada orang yang iri hati terhadap kesuksesan kita di lingkungan kerja, tempat kuliah, sekolah? Tentu tidak nyaman bukan? Mungkin kalau cukup iri hati tanpa melakukan tindakan merugikan, tidak masalah. Tapi jika sampai bertindak di luar batas kesabaran hingga mengganggu kenyamanan kita, maka kita tidak bisa tinggal diam. Perlu siasat……
Tapi ingat, menciptakan genderang permusuhan dengan si iri hati bukanlah solusi yang pas. Melabrak dan memakinya juga tidak intelek, karena tentu ia akan semakin tidak menyukai kita. Lalu bagaimana? Yang terpenting, kita harus menjaga emosi. Jangan terpancing melakukan aksi balas dendam.
Berpikirlahlah positif, bahwa orang yang iri sesungguhnya memperhatikan kita, di dalam hatinya sebenarnya ia mengetahui bahwa kita lebih baik daripada dia dalam hal-hal tertentu. Lagipula emosi hanya akan membuat pekerjaan terganggu di samping itu juga energi di dalam tubuh kita menjadi negatif, tidak mau kan ….???
Lebih baik fokuskan perhatian pada hal lain yang berguna. Berikan kesan bahwa kita tidak terpengaruh sikapnya. Abaikan saja segala perilakunya yang memancing emosi. Biasanya si iri hati, gemar mengkait-kaitkan masalah pekerjaan dengan hal-hal yang tidak relevan, jangan terpancing.
Untuk sementara, agar lebih aman jaga jarak komunikasi dengannya, karena memang tidak enak kalau harus berdekatan dengan orang yang selalu iri. Jika terlalu dekat dengannya, dikhawatirkan masalah akan semakin meruncing.
Meski demikian, jika kita terpaksa berkomunikasi dengannya, bersikaplah netral. Berusaha tetap berkomunikasi dengan baik. Pada intinya kita harus fleksibel menghadapinya, kapan harus mendekatinya dan kapan harus menjaga jarak dengannya. Jika penyakit hati seperti iri hati dan dengkinya tidak kunjung reda, jangan lantas membencinya. Kita justru harus kasihan dengan orang semacam ini.
Sebagai teman, sekalipun ia membenci, kita haruslah bersikap bijak. Ajak bicara baik-baik untuk membicarakan masalah sesungguhnya. Katakan bahwa kita pun sebenarnya masih banyak kekurangan dan perlu belajar. Biasanya, sikap rendah hati akan membuatnya sadar bahwa kita tidak layak dibenci.
Sebaliknya sikap arogan akan membuatnya semakin panas dan bersemangat membenci. Tekankan bahwa ia tetaplah rekan kerja atau teman dan merupakan bagian dari tim. Katakan bahwa kita bersedia membantunya jika menghadapi kesulitan.
Tetapi kalau sikap baik itu tetap dihadapi konfrontasi, apa boleh buat? Berarti memang ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya, daripada ” makan hati”, lebih baik biarkan. Sebisa mungkin hindari pembicaraan dengannya untuk meminimalkan masalah, kecuali terpaksa. Jangan menjelek-jelekkan namanya. Bersikaplah senetral mungkin. Dengan demikian, lama-lama ia sadar kalau sikap irinya hanya akan membakar dirinya sendiri. Bukan kita.
Sesungguhnya kita menyadari hidup ini banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan dan setiap langkah kita membuat hal itu ada. Salah satunya adalah orang lain yang iri hati kepada kita. Terkadang orang bereaksi berlebihan terhadap sikap dengki dari orang lain, tetapi apakah kita menyadari bahwa ada pelajaran besar dibalik timbulnya iri hati dan kedengkian itu? Faktanya adalah bahwa iri hati dan kedengkian, meskipun banyak orang tidak menyukainya, merupakan guru yang baik bagi kehidupan. Bahkan salah satu dari semua guru besar kehidupan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kedengkian orang kepada kita, ketika kita mengesampingkan emosi dan sikap defensif kita jauh-jauh. Pelajaran itu diantaranya:
Tidak semua orang akan menyukai kita dan itu bukan masalah
Tujuan kita sebagai manusia berada di planet bumi ini bukanlah untuk menjadi sempurna dan membuat semua orang menyukai kita . Jadi tidak perlu risau jika ada seseorang atau beberapa orang yang tidak menyukai kita. Jika kita belajar banyak dari sejarah,maka kita tidak akan menemukan seorangpun yang disukai oleh orang lain secara universal, karena hal itu tidak mungkin. Selalu saja ada orang yang membuat tulisan tentang kebohongan Nabi Muhammad, bahkan tidak mempunyai perasan membuat film yang isinya menghina Rasullullah, Muhammad Sholallohi Alaihi Wassallam, menghina agama tertentu, menyampaikan kejelekan- kejelekan Soekarno dan lain-lainnya. Padahal tentu bagi kita tokoh-tokoh tersebut adalah orang yang disukai.
Orang lain memiliki opini, selera, reaksi dan kemampuan menyerap informasi mereka sendiri. Kabar baiknya adalah kita tidak bisa mengendalikan itu semua. Tidak akan ada apapun yang bisa mengubah hal ini, maka biarkan saja semua itu berjalan seperti apa adanya. Bukan salah kita mereka membenci kita , bukan salah kita juga mereka tidak menyukai kita.
Kasihan adalah senjata anda pada setiap situasi dan kondisi
Iri hati dan Kedengkian yang diarahkan kepada kita adalah sebuah pertanda bahwa kita menginspirasi seseorang untuk melihat jarak antara dirinya dengan apa yang ia inginkan pada kehidupan mereka.
Dalam hal ini adalah orang yang dengki dengan kita jelas sekali tidak lebih baik dari kita? . Tidak ada orang yang iri hati dengan orang lain yang penampilannya buruk bukan ? . Tidak ada seseorang yang iri hati dengan orang yang sial?, dan tidak ada orang yang iri hati dengan orang yang hidupnya susah ?, tidak ada orang yang iri hati dengan orang yang jelek,….hehehe… banyak lagi lainnya.
Umumnya seseorang yang iri hati dan dengki dengan orang yang mencapai sesuatu yang mereka inginkan, apakah itu berupa materi, kesuksesan, hubungan percintaan dan juga keberanian seseorang dalam proses mendapatkannya. Jika kita mengembangkan pemikiran ini ketika suatu saat iri hati dan kedengkian dialamatkan kepada kita, seharusnya kita menjadi lebih bersabar. Bahkan seharusnya menumbuhkan rasa kasihan kepada mereka yang dengki kepada kita . Hal ini bisa kita gunakan untuk membuat perbedaan antara kita dan orang tersebut.
Kita menjadi tahu kelemahan kita dan mampu mencari solusinya
Iri hati dan kedengkian adalah undangan bagi kita untuk mengeksplorasi keterbatasan dan perasaan tidak mampu. Instropeksi diri adalah jalan untuk membuat diri kita terkendali dan tidak lupa daratan. Kita perlu mendengarkan kritik yang membangun dan inspiratif karena itu adalah sebuah kekuatan perubahan. Namun ketika kritik berubah menjadi penghakiman dan menjatuhkan, itu adalah hal yang tidak berguna, ‘useless’ tidak perlu merisaukannya dan semestinya merasa kasihan kepada orang yang melontarkan kritik tersebut.
Pada akhirnya, apakah kita akan menganggap kedengkian orang lain terhadap kesuksesan kita itu adalah hal mengganggu atau menjadikan itu sebagai pelajaran, itu semua terserah kita . Setiap situasi adalah kesempatan untuk belajar jika kita bersedia melihatnya seperti itu. Termasuk diantaranya berurusan dengan iri hati dan kedengkian, baik itu diarahkan kepada kita atau orang lain. Jika kita menganggap kedengkian orang lain adalah sebuah pelajaran, maka kita akan bisa lebih fokus terhadap apa yang sebenarnya menjadi tujuan kita. Bagaimana menurut anda?
Jadi tidak usah heran, kesal atau marah jika kita menemukan orang yang berkarakter buruk dan sangat menganggu hubungan sosial kita, pahami saja karena justru kita seharusnya prihatin pada mereka karena mereka “sakit” dan kita tidak mau jadi seperti mereka kan?
Tips menghadapi orang-orang yang berkarakter buruk, seperti iri hati dan dengki :
1. jangan terpancing emosi atau sakit hati, tetaplah jernih berpikir.
2. tidak usah membalas apalagi melabraknya.
3. jangan menjelek-jelekan mereka.
4. ramahlah pada mereka.
5. jangan kucilkan mereka.
6. berbaik sangkalah pada mereka.
7. balas dengan perkataan yang sopan.
8. ajaklah berbicara empat mata.
9. jangan sinis menghadapi mereka.
10. kasihanilah mereka dengan mencoba menyadarkan mereka, sebisa mungkin.
11. maafkan mereka
12. Anggaplah ia sebagai teman baru yang baru kita kenal, maksudnya bila kita berbicara pada orang yang baru dikenal tentunya seperlunya saja bukan ? ( point 12 , ini adalah tips dari sahabatku Tutiek Hikmawati)
Tahapan tips diatas sebagai terapi jiwa kita agar pada saat kita meninggalkan dunia ini yang tersisa adalah perkataan baik dari sekitar dan bukan cemoohan dan gunjingan orang. Semoga bermanfaat.
- Taburkan Sejuta Kebaikan Selagi Masih Ada Kesempatan Tak Peduli Penilaian Yang Penting Itu Kebenaran yang Memiliki Landasan Untuk Kebaikkan
- Jika ada orang bicara mengenai kita di belakang, itu tandanya bahwa kita sudah ada di depan
- Jika ada orang bicara merendahkan diri kita, itu tandanya bahwa kita sudah berada di tempat yang lebih tinggi.
- Jika ada orang bicara buruk mengenai kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka, itu tandanya bahwa kehidupan kita sebenarnya lebih indah dari mereka.
0 komentar:
Posting Komentar