6 Nov 2013

HIKMAH DAN PELAJARAN DARI RASA DENGKI DAN RASA IRI ORANG LAIN

HIKMAH DAN PELAJARAN DARI 
RASA DENGKI DAN RASA IRI ORANG LAIN


Banyak hal dalam kehidupan sosial dibelahan bumi manapun dari setiap ras, bangsa, agama, umur, budaya dan lingkungan yang membutuhkan pengertian jiwa dan logika kedewasaan agar semua itu bisa diterima dengan hati legowo tanpa terpaksa. Penulis termasuk dalam kategori personal yang mencoba memahami berbagai karakter tersebut yang dengan senang hati menerima karakter baik seseorang tapi dalam kenyataannya sangat sulit untuk menerima karakter negatif seseorang dalam sosial.

Dalam pengamatan penulis, ada beberapa karakter negatif yang umum berada dlm lingkungan sosial seperti : berkata kasar dan sinis, bersumpah serapah, iri dengki, tidak sportif dan sombong. 

Karakter-karakter tersebut akan selalu ada dalam tingkat sosial manapun termasuk dalam lingkungan kerja, tempat kuliah atau sekolah.

Berdasarkan pengalaman banyak orang, nyaris di setiap lingkungan kerja, kuliah atau sekolah ada saja rekan yang bersikap tidak simpatik alias menyebalkan. Di antara sikap yang tidak simpati, seperti iri hati atau dengki. Memang, persaingan yang cukup ketat di lingkungan kerja, terkadang menimbulkan benturan di antara sesama rekan. Keberhasilan seseorang tidak jarang dihadapi dengan rasa iri hati dan dengki rekan lainnya.

Sebetulnya sikap iri hati itu adalah hal yang cukup manusiawi, karena tiap orang tentu ingin sukses juga seperti orang lain di lingkungannya. Tapi pada kenyataannya orang yang iri hati banyak yang melakukan aksi destruktif terhadap orang yang ia anggap pesaing. 

Bahkan seringkali ia menganggap pesaing sebagai musuh. Sehingga ia menumbuhkan sikap sentimen terhadap orang itu. Tak jarang ia melakukan tindakan berbahaya demi memuaskan rasa iri. Misalnya memfitnah dan menyebarkan kabar buruk tentang orang yang membuatnya iri hati, dan setiap bertemu muka akan memasang wajah masam, bahkan tidak mau mengajak berbicara atau  mendiamkan dengan sinis,….iiiihhhhh…. 

Nah bagaimana jika ada orang yang iri hati terhadap kesuksesan kita di lingkungan kerja, tempat kuliah, sekolah? Tentu tidak nyaman bukan? Mungkin kalau cukup iri hati tanpa melakukan tindakan merugikan, tidak masalah. Tapi jika sampai bertindak di luar batas kesabaran hingga mengganggu kenyamanan kita, maka kita tidak bisa tinggal diam. Perlu siasat……

Tapi ingat, menciptakan genderang permusuhan dengan si iri hati bukanlah solusi yang pas. Melabrak dan memakinya juga tidak intelek, karena tentu ia akan semakin tidak menyukai kita. Lalu bagaimana? Yang terpenting, kita harus menjaga emosi. Jangan terpancing melakukan aksi balas dendam.

Berpikirlahlah positif, bahwa orang yang iri sesungguhnya memperhatikan kita, di dalam hatinya sebenarnya ia mengetahui bahwa kita lebih baik daripada dia dalam hal-hal tertentu. Lagipula emosi hanya akan membuat pekerjaan terganggu di samping itu juga energi  di dalam tubuh kita menjadi negatif, tidak mau kan ….???

Lebih baik  fokuskan perhatian pada hal lain yang berguna. Berikan kesan bahwa kita tidak terpengaruh sikapnya. Abaikan saja segala perilakunya yang memancing emosi. Biasanya si iri hati, gemar mengkait-kaitkan masalah pekerjaan dengan hal-hal yang tidak relevan, jangan terpancing.

Untuk sementara, agar lebih aman jaga jarak komunikasi dengannya, karena memang tidak enak kalau harus berdekatan dengan orang yang selalu iri. Jika terlalu dekat dengannya, dikhawatirkan masalah akan semakin meruncing. 

Meski demikian, jika kita terpaksa berkomunikasi dengannya, bersikaplah netral. Berusaha tetap berkomunikasi dengan baik. Pada intinya kita  harus fleksibel menghadapinya, kapan harus mendekatinya dan kapan harus menjaga jarak dengannya. Jika penyakit hati seperti  iri hati dan dengkinya  tidak kunjung reda, jangan lantas membencinya. Kita  justru harus kasihan dengan orang semacam ini.

Sebagai teman, sekalipun ia membenci, kita  haruslah  bersikap bijak. Ajak bicara baik-baik untuk membicarakan masalah sesungguhnya. Katakan bahwa kita  pun sebenarnya masih banyak kekurangan dan perlu belajar. Biasanya, sikap rendah hati akan membuatnya sadar bahwa kita  tidak layak dibenci.

Sebaliknya sikap arogan akan membuatnya semakin panas dan bersemangat membenci. Tekankan bahwa ia tetaplah rekan kerja atau teman  dan merupakan bagian dari tim. Katakan bahwa kita  bersedia membantunya jika menghadapi kesulitan. 

Tetapi kalau sikap baik itu tetap dihadapi konfrontasi, apa boleh buat? Berarti memang ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya, daripada ” makan hati”, lebih baik biarkan. Sebisa mungkin hindari pembicaraan dengannya untuk meminimalkan masalah, kecuali terpaksa. Jangan menjelek-jelekkan namanya. Bersikaplah senetral mungkin. Dengan demikian, lama-lama ia sadar kalau sikap irinya hanya akan membakar dirinya sendiri.  Bukan kita.

Sesungguhnya kita menyadari  hidup ini banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan dan setiap langkah kita membuat hal itu ada. Salah satunya adalah orang lain yang iri hati kepada kita. Terkadang orang bereaksi berlebihan terhadap sikap dengki dari orang lain, tetapi apakah kita  menyadari bahwa ada pelajaran besar dibalik timbulnya  iri hati dan kedengkian itu? Faktanya adalah bahwa iri hati dan kedengkian, meskipun banyak orang tidak menyukainya, merupakan guru yang baik bagi kehidupan. Bahkan salah satu dari semua guru besar kehidupan. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kedengkian orang kepada kita, ketika kita mengesampingkan emosi dan sikap defensif kita jauh-jauh. Pelajaran itu diantaranya:

Tidak semua orang akan menyukai kita  dan itu bukan masalah
Tujuan kita  sebagai manusia  berada di planet bumi ini bukanlah untuk menjadi sempurna dan membuat semua orang menyukai kita . Jadi  tidak perlu risau jika ada seseorang atau beberapa orang yang tidak menyukai kita. Jika kita  belajar banyak dari sejarah,maka kita  tidak akan menemukan seorangpun yang disukai oleh orang lain secara universal, karena hal itu tidak mungkin. Selalu saja ada orang yang membuat tulisan tentang kebohongan Nabi Muhammad, bahkan tidak mempunyai perasan membuat film yang isinya menghina Rasullullah,  Muhammad  Sholallohi Alaihi Wassallam, menghina agama tertentu, menyampaikan   kejelekan- kejelekan  Soekarno dan lain-lainnya. Padahal tentu bagi kita tokoh-tokoh tersebut adalah orang yang disukai.

Orang lain memiliki opini, selera, reaksi dan kemampuan menyerap informasi mereka sendiri. Kabar baiknya adalah kita tidak bisa mengendalikan itu semua. Tidak akan ada apapun yang bisa mengubah hal ini, maka biarkan saja semua itu berjalan seperti apa adanya. Bukan salah kita  mereka membenci kita , bukan salah kita juga  mereka tidak menyukai kita.

Kasihan adalah senjata anda pada setiap situasi dan kondisi
Iri hati dan Kedengkian yang diarahkan kepada kita  adalah sebuah pertanda bahwa kita  menginspirasi seseorang untuk melihat jarak antara dirinya dengan apa yang ia inginkan pada kehidupan mereka.

Dalam hal ini adalah orang yang dengki dengan kita  jelas sekali tidak lebih baik dari kita? . Tidak ada orang yang iri hati dengan orang lain yang penampilannya buruk bukan ? . Tidak ada seseorang yang iri hati dengan orang yang sial?, dan tidak ada orang yang iri hati dengan  orang yang hidupnya susah ?, tidak ada orang yang iri hati dengan orang yang jelek,….hehehe… banyak lagi lainnya.

Umumnya seseorang yang iri hati dan  dengki dengan orang yang mencapai sesuatu yang mereka inginkan, apakah itu berupa materi, kesuksesan, hubungan percintaan dan juga keberanian seseorang dalam proses mendapatkannya. Jika kita  mengembangkan pemikiran ini ketika suatu saat  iri hati dan kedengkian dialamatkan kepada kita, seharusnya kita menjadi lebih bersabar. Bahkan seharusnya menumbuhkan rasa kasihan kepada mereka yang dengki kepada kita . Hal ini bisa kita  gunakan untuk membuat perbedaan antara kita  dan orang tersebut.

Kita menjadi tahu kelemahan kita dan mampu mencari solusinya
 Iri hati dan kedengkian adalah undangan bagi kita untuk mengeksplorasi keterbatasan dan perasaan tidak mampu. Instropeksi diri adalah jalan untuk membuat diri kita terkendali dan tidak lupa daratan. Kita  perlu mendengarkan kritik yang membangun dan inspiratif karena itu adalah sebuah kekuatan perubahan. Namun ketika kritik berubah menjadi penghakiman dan menjatuhkan, itu adalah hal yang tidak berguna,  ‘useless’  tidak perlu merisaukannya dan semestinya merasa kasihan kepada orang yang melontarkan kritik tersebut.

Pada akhirnya, apakah kita  akan menganggap kedengkian orang lain terhadap kesuksesan kita  itu adalah hal mengganggu atau menjadikan itu sebagai pelajaran, itu semua terserah kita . Setiap situasi adalah kesempatan untuk belajar jika kita bersedia melihatnya seperti itu. Termasuk diantaranya berurusan dengan  iri hati dan kedengkian, baik itu diarahkan kepada kita  atau orang lain. Jika kita  menganggap kedengkian orang lain adalah sebuah pelajaran, maka kita  akan bisa lebih fokus terhadap apa yang sebenarnya menjadi tujuan kita.  Bagaimana menurut anda?

Jadi tidak usah heran, kesal atau marah jika kita menemukan orang yang berkarakter buruk dan sangat menganggu hubungan sosial kita, pahami saja karena justru kita seharusnya prihatin pada mereka karena mereka “sakit” dan kita tidak mau jadi seperti mereka kan? 

Tips menghadapi orang-orang yang berkarakter buruk, seperti iri hati dan dengki :
1. jangan terpancing emosi atau sakit hati, tetaplah jernih berpikir.
2. tidak usah membalas apalagi melabraknya.  
3. jangan menjelek-jelekan mereka.
4. ramahlah pada mereka.
5. jangan kucilkan mereka.
6. berbaik sangkalah pada mereka.
7. balas dengan perkataan yang sopan.
8. ajaklah berbicara empat mata.
9. jangan sinis menghadapi mereka.
10. kasihanilah mereka dengan mencoba menyadarkan mereka, sebisa mungkin.
11. maafkan mereka
12. Anggaplah ia sebagai teman baru yang baru kita kenal, maksudnya bila kita berbicara pada orang yang baru dikenal          tentunya  seperlunya saja bukan ? ( point 12 , ini adalah tips dari sahabatku Tutiek Hikmawati)

Tahapan tips diatas sebagai terapi jiwa kita agar pada saat kita meninggalkan dunia ini yang tersisa adalah perkataan baik dari sekitar dan bukan cemoohan dan gunjingan orang. Semoga bermanfaat.
  • Taburkan Sejuta Kebaikan Selagi Masih Ada Kesempatan Tak Peduli Penilaian Yang Penting Itu       Kebenaran  yang Memiliki Landasan Untuk Kebaikkan
  •   Jika ada orang bicara mengenai kita di belakang, itu tandanya bahwa kita sudah ada di depan
  •  Jika  ada orang bicara merendahkan diri kita, itu tandanya bahwa kita sudah berada di tempat yang lebih  tinggi.
  •   Jika  ada  orang bicara buruk mengenai kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan    mereka, itu tandanya bahwa kehidupan kita sebenarnya lebih indah dari mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

INFO SITE

Flag Counter PageRank for benkelakhlak.blogspot.com SEO Reports for benkelakhlak.blogspot.com Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free! Sonic Run: Internet Search Engine casino.us.org My Ping in TotalPing.com

Valid CSS!

SEO Stats powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Personal Blogs - Blog Rankings
DMCA.com

counter

Pengikut

Komentar Sahabat

Recent Comments Widget with Avatar by Tutorial Blogspot

Copyright © 2012. "Benkel Akhlak" - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz